Foto : Pulau Sawi
Ketapang, KBK (04/11/2012)
Pulau Sawi merupakan pulau kecil yang
terdapat di sebelah barat Sungai Tengar (54 km di selatan Ketapang-red). Terdiri
dari dua pulau, Pulau Sawi-kecil dan Pulau Sawi-besar. Dikelilingi oleh laut yang berair jernih, dan
kedalaman di sekitar pulau berkisar hingga 3 meter, sehingga dapat melihat
beraneka macam ikan, tumbuhan laut, dan bahkan penyu. Berbagai jenis siput laut juga terdapat
disini, sebuah pemandangan yang sangat menarik.
Terdapat
juga bagan-bagan sementara para nelayan, dengan rimbunan pohon kelapa. Di
keliling pantai ditumbuhi mangrove yang bagus. Menyediakan tempat pemancingan,
menyelam, bahkan mengamati burung.
Hanya terdapat sedikit jenis burung di
Pulau Sawi, namun khas. Misalnya
Burung kacamata dan Pergam laut. Terdapat juga jenis burung yang umum terdapat
di perairan pantai Ketapang, seperti Elang bondol atau Brahminy Kite (Haliastur
indus), Kokokan laut atau Striated Heron (Butorides striatus), Cekakak sungai
(Halcyon chloris).
Yang
menjadikan sangat menarik adalah, pada pengamatan yang dilakukan KBK dan BSYOK
pada hari minggu, (4 11/2012), terdapat 15 individu Elang-alap jepang atau
Japanese Sparrowhawk (Accipiter
gularis), dan 5 individu Sikep madu asia atau Oriental Honey Buzard (Pernis ptylorhyncus) melintas di Pulau Sawi
menuju daratan Kalimantan.
Hal ini
merupakan informasi yang sangat penting, karena selama ini jalur migrasi raptor
(Burung Pemangsa-red) yang masuk ke Kalimantan masih menjadi tanda tanya besar.
Dengan melihat kenyataan ini, kami menyimpulkan sementara, bahwa Pulau Sawi
merupakan salah satu gerbang migrasi raptor memasuki daratan Kalimantan. Ada
dugaan juga kemungkinan masuk lewat jalur Pulau Karimata, tapi belum ada
penelitian di sana. Kata Abdurahman, Ketua Kawan Burung Ketapang.
Ini juga akan memberikan jawaban tentang mata
rantai yang putus bagi jalur migrasi ini, Tambahnya.
foto : Japanese Sparrowhawk (Accipiter gularis)
Elang
alap jepang atau Japanese Sparrowhawk, merupakan jenis raptor yang berkembang
biak di China, Jepang, Korea, dan Siberia. Memasuki musim dingin mereka bermigrasi ke
Filipina dan Indonesia melalui Asia tenggara (Semenanjung Thailand dan Malaysia, Sumatera,
Jawa, dan Nusa Tenggara). Belum ada catatan pasti mereka memasuki Kalimantan,
kemungkinan yang paling dekat adalah, dari daratan Sumatera mereka menyeberang
ke Pulau Bangka, kemudian melintas pulau-pulau kecil hingga ke Pulau Sawi dan
memasuki daratan Kalimantan.
"Kami
merasa sangat beruntung sekali dapat menyaksikan langsung migrasi ini sebagai
pengalaman menarik, diharapkan teman-teman yang belum melihat ini
untuk bisa datang di musim migrasi tahun depan!"Jelas Tamim, Ketua KPC yang
juga anggota BSYOK.
"Disamping dapat menyaksikan keindahan panorama, kita juga dapat banyak
pengetahuan tentang burung migrasi di sini, tentang ekosistem laut, dan lain-lainnya!" kata Jamy, seorang
potographer. Ia sangat menyayangkan, jika semua keindahan dan keunikan di Pulau Sawi harus tercemar oleh sampah-sampah plastik dari pengunjung. Perlu perhatian khusus untuk semuanya tetap lestari, tambahnya.
Hal
yang paling menarik lainnya adalah, agenda tetap migrasi ini menunjukan bahwa
betapa pentingnya daerah ketapang khususnya bagi kelangsungan hidup spesies
ini. Semestinya lah meningkatkan kepedulian kita terhadap kelangsungan hidup
makhluk lain yang menjadi penopang mata rantai kehidupan, terutama bagaimana
kelestarian habitat dapat menjadi prioritas. Karena hal itu akan menciftakan
keseimbangan luar biasa. Kelestarian habitat memberikan efek kepada kelestarian
keragaman jenis, menjadi penyedia air bersih dan produksi udara segar bagi
kelangsungan hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar