Black-headed Gull, Juvenile
Ketapang, 23/01/2014, KBK
Ketapang Biodiversity Keeping (KBK) bersama Birding Society Of Ketapang (BSYOK) melakukan pengamatan untuk sekedar berpartisipasi dalam even Asian Waterbird Census (AWC) 2014, yang dimulai sejak 2 Januari hingga 26 Januari 2014 ini. Beberapa jenis burung air yang umum dijumpai setiap tahunnya selalu tiba kembali ke kawasan lahan basah di Ketapang. Kebanyakan jenis burung air ini adalah jenis burung bermigrasi.
"Kita hanya berpartisipasi saja, walau data pengamatan kita hanya untuk komunitas, jadi tidak di-share kemana pun!" kata Erik dari BSYOK.
Dalam beberapa minggu di awal 2014 ini, hal yang paling menarik adalah saat para pengamat burung menemukan Camar kepala hitam yang nama Inggrisnya Black-headed Gull (Chroicocephalus ridibundus) atau synonim nama ilmiahnya Larus ridibundus, tepatnya pada tanggal 22 Januari 2014.
Jenis ini memang umum di tempat lain di belahan dunia ini, tetapi jarang dijumpai di perairan laut Indonesia. Terutama menjadi catatan baru bagi Kalimantan.
Burung ini berbiak di Eropa dan Asia, juga bagian timur Kanada, pada musim dingin bermigrasi ke Amerika bagian utara, serta peraiaran di laut Asia.
"Penemuan jenis ini menambah catatan kami, beberapa jenis burung yang tidak atau belum pernah teramati selama ini, ternyata ada di Ketapang!" kata Jephi, dari BSYOK.
"Ini merupakan indikator keseimbangan ekosistem yang relatif masih terjaga, semakin banyak jenis burung yang dijumpai menandakan ketersedian pakan bagi burung-burung tersebut masih cukup!" tambah Andhy PS, yang akrab dipanggil Alek.
"Sebenarnya pendataan jenis merupakan target kita untuk mengetahui jumlah jenis burung yang ada di Ketapang, dengan adanya jenis yang menjadi catatan baru menyadarkan kita, betapa kayanya flora dan fauna yang ada di Ketapang yang belum diteliti sebelumnya. Dan kewajiban kitalah untuk menjaga agar mereka tetap lestari!" tambah Abdurahman Al Qadrie, Ketua KBK.
Foto-foto :