Ketapang, KBK, 02/09/2014
Belajar sambil bekarya, itulah sebutan yang tepat saat anak-anak sispala Pematang Gadung yang tergabung dari pelajar-pelajar yang masih bersekolah di SD dan SMP ini melakukan kegiatan pecinta alam pada hari minggu, tanggal 31 Agustus 2014 di pesisir Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan belajar di alam, dimana setiap peserta dikenalkan jenis-jenis tanaman mangrove. Fungsi Hutan mangrove, dan kemudian melakukan penanaman bakau (Rhizophora sp), jenis tumbuhan penting yang mendominasi hutan mangrove.
Para peserta juga diingatkan untuk selalu menerapkan janji dan kode etik sispala dalam kehidupan sehari-hari. "Kode etik itu tidak semata-mata dihapalkan atau diingat saja, tapi jauh lebih bermakna untuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari!" kata Tri Nugroho, akrab dipanggil Bedu, pembina yang memberikan materi tentang ke-sispala-an kepada para peserta. Selain aktif sebagai pembina sispala, Bedu yang aktif di KBK (Ketapang Biodiversity Keeping) juga bekerja sebagai staff di Yayasan Palong, sebuah Lembaga Non Pemerintahan yang berkonsentrasi pada penyelamatan orangutan. Implementasi sederhana dalam menjaga kelestarian dapat dimulai dengan membudayakan untuk membuang sampah pada tempatnya, tambah Bedu.
"Tidak hanya itu saja, bagaimana setiap peserta harus memiliki keterampilan dalam keberadaannya sebagai anggota sispala!" kata Abdurahman, Guru pembimbing yang ikut dalam kegiatan tersebut. Dia menambahkan, sudah semestinya anak-anak peserta didik memiliki kepekaan terhadap alam sekitar, bagaimana mereka memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tumbuh-tumbuhan dan hewan yang terdapat di lingkungan sekitar mereka tinggal dan beraktivitas. Dan tentunya membutuhkan waktu yang relatif lama. Dan keterampilan itu yang pasti akan sangat berguna.
Kegiatan ini juga sebagai partisipasi terhadap kegiatan penanaman pohon yang tergabung dalam Environmental Online (ENO), adalah sekolah virtual global dan jaringan untuk pembangunan berkelanjutan. Tema Lingkungan yang dipelajari sepanjang tahun ajaran dan kampanye diatur secara serentak di seluruh dunia. Lebih dari 10.000 sekolah dari 150 negara telah mengambil bagian sejak tahun 2000. Program ENO dikoordinasikan dan dikelola oleh ENO Association Program yang berbasis di kota Joensuu, Finlandia. Sekolah telah melakukan perbuatan nyata untuk lingkungan seperti menanam 15 juta pohon sejauh ini, bertujuan untuk merencanakan penanaman 100 juta pohon hingga 2017 di seluruh dunia.
"Tentu saja kita merasa bangga dapat berpartisipasi sebagai satu-satunya sekolah di Kalimantan yang ikut tergabung dalam even besar seperti ini!" Kata Abdurahman selain bekerja sebagai guru di SDN 04 Matan Hilir Selatan, Ketapang, dia juga akif di KBK sebagai ketua.
Ketika ditanya apa harapan dalam kegiatan ini, Fety Jayanti mengatakan, bahwa melalui kegiatan ekstrakurikuler ini tentunya menambah banyak pengetahuan, dan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan.
Foto dokumentasi kegiatan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar