Minggu, 11 Mei 2014

World Migratory Bird Day 2014

     

     World Migratory Bird Day, adalah Hari Burung Bermigrasi yang diperingati secara bersama-sama di seluruh dunia yang diikuti secara sukarela. Tahun 2014 ini peringatan tersebut jatuh pada tanggal 10 - 11 Mei,  yang mana pada tanggal ini, para pengamat dan pemerhati burung di seluruh dunia melakukan pengamatan serentak di daerah masing-masing.
      Di Indonesia, belasan kelompok pengamat burung ikut berpartisipasi setiap tahunnya. Dan di Kalimantan, komunitas pengamat burung di Ketapang selalu aktif ikut serta. World Migratory Bird Day 2014 kali ini, dilaksanakan di Pantai Air Mati Ketapang, Kalimantan Barat. Acara yang diikuti sekitar 30 peserta yang terdiri dari siswa-siswi dan SMA di Ketapang dan Relawan dari Yayasan Palong ini berlangsung dengan seksama. Acara ini diselenggarakan oleh Birding Society Of Ketapang (BSYOK) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ketapang.
      Hari ini kegiatan diisi dengan materi tentang migrasi burung yang dipaparkan oleh Erik Sulidra, dari BSYOK,  kemudian dilanjutkan dengan diskusi mengenai pelestarian lingkungan, terutama yang berkaitan dengan burung bermigrasi, dipandu oleh  Abdurahman Al Qadrie, dari KBK, .
    Menurut Abdurahman, tujuan kegiatan ini untuk menggali minat generasi muda dalam mengenalkan dan mempelajari fenomena migrasi burung, sehingga bisa bermanfaat untuk mendukung upaya pelestarian habitat sebagai penunjang upaya perlindungan kepada masyarakat yang bergantung pada habitat tersebut.
      Acara pengamatan dilaksanakan di Pantai Air Mati, "Ini merupakan upaya mengenalkan kepada siswa tentang pengamatan burung, serta manfaatnya!" Kata Frans Doni, anggota BSYOK.

Foto-foto kegiatan :


Jumat, 02 Mei 2014

SDN 04 Terima Kunjungan Dari Malaysia



Ketapang, 02/05/2014, KBK
  Sekolah Dasar Negeri 04 Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, terima kunjungan guru dari Malaysia. Pasalnya, SDN 04 yang terletak di Desa Pematang Gadung ini memiliki kepedulian pada pelestarian lingkungan, yaitu dengan melakukan pembibitan kayu hutan yang berguna bagi binatang, terutama orangutan dan hewan lainnya.
  Menurut Abdurahman Al Qadrie, guru pembimbing yang selama ini aktif mengarahkan anak-anak untuk melakukan pembibitan ini, penanaman pohon bukan hanya bermanfaat sebagai penghijauan, tapi juga harus memiliki manfaat ekologis, yang berdampak pada makhluk hidup sekitaranya. Hal ini mendukung upaya pelestarian berbagai jenis hewan. walau pun kegiatan ini belum pada tahap penanaman.
  Rombongan terdiri dari Balu Perumal dari Birdlife International Malaysia, Cek Gu Kalaimani Supramaniam selaku Direktur ENO untuk Asia dan Oceania, dan Sherlita Daguisonan dari Philipina. Setelah bertemu Kepala Sekolah menyampaikan misi ENO (Environment Online), mereka juga bertemu siswa sekolah untuk menyampaikan tujuan kunjungan mereka.
     Environment Online (ENO), sendiri menggalang jaringan kepedulian anak sekolah diseluruh dunia secara online, melakukan penanaman pohon di sekitar sekolah yang ikut beraktivitas. sejauh ini sudah ada 196 negara yang terlibat, termasuk Indonesia. Dan untuk Kalimantan sendiri, SDN 04 merupakan sekolah pertama yang ikut bergabung. 
    Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SDN 04 mengharapkan, kepedulian ini juga akan diikuti sekolah-sekolah lainnya di Ketapang. Menurut dia, kegiatan ini sangat bagus dimana selama ini kepedulian untuk menanam sudah mulai pudar.