Sabtu, 05 November 2011

White-winged Tern, pengembara yang paling awal tiba di Ketapang

      

     Chlidonias leucopterus merupakan burung yang setiap musim migrasi datang lebih awal dibanding burung migran lainnya di Ketapang. Sangat mudah menyesuaikan diri dengan manusia. Mereka beradaptasi dengan mengikuti nelayan yang mencari ikan. Beristirahat di beting-beting pasir tempat nelayan menangkap ikan diperairan dangkal.
     Berbeda dengan jenis camar lainnya, burung ini lebih sering terlihat di persawahan lahan basah. Berbaur dengan petani yang sedang mengolah sawah. Menjadikan jenis ini burung liar yang dekat dengan manusia. Nyaris terbang sepanjang hari, walau kadang terlihat istirahat di bekas tanah yang dibajak. Kadang juga beristirahat pada pancang-pancang yang ada di sawah atau tempat lainnya.
     Merupakan burung yang memiliki daya jelajah jauh dari pantai. Pernah dijumpai di rawa Perendaman, sekitar 20 km lebih dari garis pantai. Burung pantai yang dijumpai sejauh ini adalah Tringa hypoleucos. Mereka mengikuti jalur sungai menuju hulu, mencari tempat yang baik untuk mencari makan dan tentunya menghindari gangguan.



Sabtu, 29 Oktober 2011

Asiatic Dowitcher (Limnodromus semipalmatus)

 Di masayarakat lokal, burung ini digolongkan pada jenis Burung Pempahat, termasuk didalamnya semua jenis wader besar berparuh panjang. Dalam nama Indonesia-nya dikenal dengan "Trinil-lumpur Asia".


Foto oleh Abdurahman Al Qadrie (KBK) tanggal 25 September 2011

Foto oleh Erik (KBK) pada tanggal 25 September 2011

Foto (Ary & Erik) saat pengamatan dan pengambilan gambar, 25 September 2011




Jenis ini merupakan Wader Besar yang langka, dikategorikan sebgai jenis yang mendekati terancam (Near Threatened-IUCN). Dewasa memiliki kaki gelap dan paruh gelap lurus panjang. Tubuh cokelat di atas dan bawah kemerahan pada saat berbiak. Ekor memiliki pola bercak hitam dan putih. Pada bulu musim dingin sebagian besar berwarna abu-abu.

Habitat lahan basah, mereka berkembang biak pada kawasan berumput di kepulauan utara Asia. Mereka bermigrasi ke Asia Tenggara dan ke selatan sampai Australia utara, meskipun berkembang biak pada daerah Utara, burung ini selalu ditemukan di pantai selama migrasi dan musim dingin.

 Kelompok burung ini  menelusuri pantai di perairan dangkal atau di lumpur basah. Makanan utama adalah serangga, moluska, krustasea dan cacing laut, tetapi juga makan beberapa jenis tanaman.

Kamis, 06 Oktober 2011

Greater Crested Tern (Thalasseus/Sterna bergii)

Dikenal dengan nama lain  Crested Tern atau Swift Tern
Foto oleh Ary (KBK)

Foto oleh Erik (KBK)

Foto oleh Abdurahman Al Qadrie (KBK)

Foto oleh Rezky (KBK)

Foto oleh Erik (KBK)

Spesies ini beradaptasi dengan mengikuti perahu nelayan untuk menangkap ikan-ikan yang dibuang, Jumlahnya yang stabil lebih dari 500.000 individu tersebar di seluruh dunia. Terkadang terlihat beristirahat pada beting-beting pasir atau tiang pancang belat penangkap ikan.
Tahun ini (2011) merupakan catatan pertama yang teramati dalam jumlah besar di Ketapang.

Selasa, 04 Oktober 2011

Brown-throated Sunbird (Anthreptes malacensis)

Nama Lokal : Kensit atau Kuncit
Nama Indonesia : Burung madu kelapa
            Foto oleh Erik (KBK)- jantan (male)


Dalam nama Inggrisnya, Brown-throated Sunbird dikenal juga dengan nama lain Plain-throated Sunbird. Burung ini merupakan burung yang umum baik di perkotaan maupun di pedesaan. Dinamakan burung madu kelapa, kebiasaannya lebih sering ditemukan pada mayang kelapa saat mekar, menghisap madu dan memakan serangga kecil. Nyanyiannya mendominasi suara burung liar di pemukiman penduduk, terutama saat-saat matahari terbit.
Memiliki warna yang bervariasi dan mengkilap. Perhatikan perbedaan jantan (male) dan betina (female).

 Foto oleh Abdurahman Al Qadrie (KBK) - Betina (Female)



Foto oleh Abdurahman Al Qadrie (KBK) - Jantan (Male)
Bersarang seperti keluarga Nectariniidae yang lain, dengan menggantung sarangnya atau bahkan menempatkan sarangnya dibalik daun yang cukup lebar.

Senin, 03 Oktober 2011

Bangau Storm (Ciconia stormi)

Memiliki nama lokal Burung Binti, nama Inggris-nya adalah Storm's Stork
Spesies ini memiliki populasi yang diperkirakan kurang dari 500 ekor diseluruh dunia. Burung dari keluarga Ciconidae ini hidup di hutan yang tidak terganggu dalam habitat air tawar. Selain di Sumatera, juga tersebar di Kepulauan Mentawai, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia. Semakin jarang dijumpai di tenggara Sumatera, dengan populasi yang tersisa terbatas pada Kalimantan dan Brunei, dan populasi yang semakin kecil di Semenanjung Malaysia.

Ini adalah foto-foto yang diambil oleh KBK di beberapa tempat di Pematang Gadung, dalam rentang waktu 2009-2011.
 
Foto oleh Abdurahman Al Qadrie (KBK) 2011

Foto oleh Jephi (KBK) 2009

 Foto oleh Jephi (KBK) 2009


  Foto oleh Erik (KBK) Pematang Gadung (6 Agustus 2011)...sekitar 15.30 wib

Pada tahun 2009, dilaporkan bersarang di sungai Kepuluk, dan Januari 2011 ditemukan sarang dan 2 ekor anaknya di Danau Air Mati Kempas, Pematang Gadung.
Saat ini, diperkirakan jumlah sebaran di Pematang Gadung kurang dari 10 ekor. Tekanan habitat berupa deforestasi menjadi ancaman serius, punahnya spesies ini di tanah Ketapang.
Status terancam punah (Vulnerable) menurut IUCN sangat beralasan.

Biru-laut ekor-hitam

Black-tailed Godwit (Limosa limosa)
 
Foto Erik (KBK) pada pengamatan 25 September 2011


 Foto Abdurahman Al Qadrie (KBK) pada pengamatan 23 September 2011

Foto Rizal Al Qadrie (KBK) pada pengamatan 23 September 2011

Black-tailed Godwit (Limosa limosa) untuk pertama kalinya terlihat dalam jumlah banyak tahun ini (lebih dari 100 individu) di Pantai Segak. KBK melakukan pengamatan dalam waktu beberapa minggu di pantai tersebut. 
IUCN memasukan jenis burung ini dengan status "mendekati terancam"   ( Near Threatened ), membuat kita harus peduli dengan kelestarian habitatnya. 
Merupakan burung migrasi yang datang sekitar Agustus hingga April sebelum kemudian kembali lagi ke tempat asalnya. Berbiak di Eropa dan Asia tengah, dengan bermigrasi melewatkan musim dingin menuju Australia, Eropa barat dan Afrika barat.

Luntur Puteri di Hutan Rawa Gambut Pematang Gadung

Scarlet-rumped Trogon (Harpactes duvaucelii)


Pada tanggal 7 Agustus 2011, KBK melakukan pengamatan di Hutan Rawa Gambut Pematang Gadung. Beruntung sekali pagi itu, banyak yang dapat kami saksikan. Pohon ara yang berbuah menjadi tempat berkumpulnya burung-burung hutan. saat mengamati di sekitar pohon itu, sepasang Luntur Puteri bertengger pada tajuk rendah pohon hutan sekunder.
Burung ini merupakan bagian dari keluarga Trogonidae, yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Brunei, Myanmar dan Thailand. Secara umum dapat dijumpai mulai dari hutan dataran rendah, rawa dan dataran tinggi. sering berdiam diri sambil mencari makanan.
Keterancaman saat ini adalah semakin menyempitnya habitat akibat deforestasi dan perubahan fungsi kawasan.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Ketapang Menjadi Persinggahan dan Tujuan Migrasi

Kawan Burung Ketapang (KBK) menemukan beberapa catatan baru

 
foto saat pengamatan di Pantai Air Mati (11-09-2011)


     Garis pantai Kabupaten Ketapang yang cukup panjang dengan berbagai karakter pantai yang unik membuat keberagaman ekosistem pantai yang sangat menarik. Disamping menciptakan pemandangan indah dan suasana menyenangkan, juga menjadi tempat yang baik untuk burung-burung pantai mencari makan.
     Sebagian besar garis pantai ini menyediakan kondisi alami yang masih utuh. Hutan mangrove yang terpelihara dengan baik dan tidak terganggu dari kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat, merupakan nilai tersendiri bagi kelangsungan hidup biota laut. Selain menjadi tempat berkembang biak bagi berbagai jenis ikan, udang dan kepiting. Juga menjadi habitat berbagai jenis satwa yang mulai jarang ditemui di tempat lain. Sebut saja misalnya Cekakak suci Todirhampus sanctus, hanya dapat dilihat di beberapa titik sepanjang garis pantai Kabupaten Ketapang. Dan berbagai jenis elang yang secara peraturan dilindungi menurut SK Mentan  No.421/Kpts/Um/8/1970 dan PP No.7 Thn 1999.
     Sejak bulan agustus, pantai di Kabupaten Ketapang menjadi tujuan migrasi burung-burung air dari berbagai daerah di belahan bumi sebelah barat dan utara. Pergantian musim di Eropa timur, Cina dan Jepang serta Alaska memungkinkan burung-burung bermigrasi ke belahan bumi sebelah selatan yang lebih hangat dan tentunya menyediakan banyak makanan untuk burung- burung tersebut.
     “Kabupaten Ketapang menjadi tempat persinggahan dan tujuan burung-burung migrasi” kata Abdurahman Al Qadrie, peneliti burung dari Kawan Burung Ketapang.
     Ia juga menjelaskan, dengan semakin banyaknya jenis burung yang datang di perairan pantai Kabupaten Ketapang, merupakan indikator bahwa keaslian dan keseimbangan alam masih baik. Misalnya Pantai Air Mati, hutan mangrove yang sudah di tunjuk Bupati Ketapang sebagai Kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (KNKT), Nomor :236 Tahun 2009 tanggal 13 Agustus 2009 seluas 654,321 dan panjang 18 km, (dan saat ini di bawah pengawasan Unit Pelaksana Hutan Kota, Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang) merupakan kawasan yang sangat bagus kelestariannya. Hingga saat ini, telah tercatat 22 jenis burung  migrasi yang terlihat dan 12 spesies merupakan catatan baru untuk Kalimantan Barat dan Kalimantan. Ditambah lagi dengan 5 jenis burung air penetap dan 6 jenis elang, dua jenis adalah Elang migran.
     “Keadaan ini jika dikelola dengan baik merupakan daya tarik wisata alam yang sangat menguntungkan, dengan konsep pelestarian, dan dapat dijadikan faktor pendukung pertumbuhan ekonomi daerah” kata Yudo Sudarto, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ketapang. Hal ini di beberapa Negara,  misalnya Malaysia, Brunai dan Thailand, sudah menjadikan masa migrasi burung pantai sebagai even pariwisata bertaraf internasional, tambahnya.
     Memang, minimnya informasi mengenai keberadaan migrasi burung-burung pantai ini menjadi kendala dalam hal promosi dan penjadwal even tersebut. Dinas Pariwisata sendiri sudah berusaha mempromosikan even ini dengan mengadakan pengamatan burung bersama sejak beberapa tahun lalu.
     “Setelah mengetahui musim kedatangan burung-burung migrasi, memang hal yang sangat menarik, kita dapat menyaksikan berbagai jenis burung dalam jumlah besar” kata Erik, seorang fotographer yang saat ini aktif melakukan pengamatan yang tergabung dalam Kawan Burung Ketapang.
     “Tak kalah penting adalah bagaimana mensosialisasikan kepada semua pihak, tentang keberadaan ini, sehingga dapat memanfaatkan informasi ini dan tetap menjaga kelestarian lingkungan” tambah Junaidi, S.P. anggota Fraksi II DPRD Kabupaten Ketapang.
     Menurut Abdurahman, Burung-burung pantai di Kabupaten Ketapang saat ini telah dikenal di dunia, hal ini dengan dilaporkannya beberapa penemuan untuk catatan baru di Kalimantan Barat yang dimuat diberbagai media. Tahun 2010 saja ada 9 spesies catatan baru. Merupakan kebanggaan bagi kita, sebagai warga Kabupaten Ketapang, bahkan di beberapa tempat, kehadiran burung migran dijadikan para petani sebagai pertanda untuk mulai mengolah lahan sawah, karna musim penghujan hampir tiba.
Cerek Melayu, Charadrius peronii. Salah satu spesies yang baru tercatat di Kal-Bar

Jumat, 24 Juni 2011

Copper-throated Sunbird


Nectarinia calcostetha
Burung-madu Bakau